David Donaldson, Delapan Tahun Berjuang Membebaskan Anak

Kasus Simon Jadi Isu Nasional di New Zealand

David Donaldson, Delapan Tahun Berjuang Membebaskan Anak
David Donaldson saat ditemui di rumahnya, menunjukkan foto Simon Donaldson yang dirantai di ranjang. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
 

Masalah Simon kini bukan lagi masalah domestik antara David dan Yuhanie. Imigrasi dan Kedutaan Besar New Zealand di Jakarta ikut turun tangan. Misalnya, status kewarganegaraan Simon ikut ke pihak sang ayah, yakni New Zealand. Karena itu, izin tinggal Simon di Indonesia harus diperpanjang per tiga tahun.

 

Nah, saat ini izin tinggal Simon di Indonesia sudah habis alias overstay. Kedutaan Besar New Zealand di Jakarta sudah meminta Kantor Imigrasi Indonesia menyerahkan Simon. Jangankan mengambil Simon, Kantor Imigrasi Surabaya malah memberikan waktu kepada Yuhanie selama lima bulan ke depan untuk mengurusnya. Alasannya, Simon harus menjalani perawatan penyakitnya. "Padahal, status hukum Simon di Indonesia itu ilegal," kata David.

 

Kisah pilu Simon sejatinya bisa dihindari. Bahtera rumah tangga David dan Yuhanie yang dijalin sejak 1977 berakhir pada 1992. Pengadilan memutus David-lah yang berhak mengasuh lima anak hasil pernikahan mereka. Lima anak itu adalah Alexander Donaldson (kini berusia 33 tahun), Robin Donaldson, 31; James Donaldson, 28; Simon Donaldson, 26; dan Joanna Donaldson, 24.

 

Setelah bercerai, David lantas memutuskan untuk merawat anak-anaknya di Jakarta, sedangkan Yuhanie kembali ke kampung halamannya di Surabaya. Awalnya, David belum mengetahui kelainan Simon dan Robin yang didiagnosis terkena epilepsi kompleks. Saat memasuki masa puber, Robin mengalami disleksia alias kesulitan membaca yang cukup serius. Terkadang dia juga mengalami semacam temporary insanity (kegilaan sementara). Scanning MRI (magnetic resonance imaging) menunjukkan bahwa terjadi kelainan di otak Robin. Robin lantas diterbangkan ke New Zealand untuk mendapat perawatan intensif.

Pernikahan warga New Zealand David Donaldson dengan WNI Yuhanie Marisa Latinia berakhir dengan persoalan pelik. Dua di antara lima anak mereka mengalami

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News