David Donaldson, Delapan Tahun Berjuang Membebaskan Anak
Kasus Simon Jadi Isu Nasional di New Zealand
Jumat, 04 Mei 2012 – 00:04 WIB

David Donaldson saat ditemui di rumahnya, menunjukkan foto Simon Donaldson yang dirantai di ranjang. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Akhirnya David membawa Simon ke Surabaya. Dia menyerahkan sepenuhnya pengobatan Simon kepada Yuhanie. Tiap tiga bulan sekali dia menjenguk putranya itu. Dia juga mengirim biaya perawatan untuk Simon rutin setiap bulan.
Tapi, lama-kelamaan, David curiga karena Simon tak kunjung sembuh. Dia akhirnya meminta Yuhanie mengembalikan Simon. Yuhanie ganti menolak karena merasa yakin Simon akan sembuh. "Saya tidak habis pikir. Saya ingin segera membawa Simon ke New Zealand agar mendapat perawatan seperti kakaknya," tegasnya.
Delapan tahun tinggal bersama Yuhanie membuat Simon tak bisa ke mana-mana. Bahkan, izin tinggal Simon sebagai WNA (warga negara asing) juga tidak diurus. Buktinya, Simon sampai sekarang dinyatakan overstay oleh pihak imigrasi.
Yuhanie saat dihubungi menolak berkomentar. Dia mempersilakan pengacaranya, Richard Baltazar, untuk mewakili. Advokat yang karib dipanggil Ricky itu menegaskan bahwa cerita David tidak benar. Simon, kata dia, saat ini sedang menjalani masa perawatan. Tapi, saat ditanya siapa dokter yang menanganinya, Ricky tidak bisa menyebutkan.
Pernikahan warga New Zealand David Donaldson dengan WNI Yuhanie Marisa Latinia berakhir dengan persoalan pelik. Dua di antara lima anak mereka mengalami
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara