David Gunarni, Pemenang Kompetisi Gaya Hidup The Biggest Loser Asia
Diet Ketat dan Olahraga hingga Tengah Malam, Nyaris Menyerah
Minggu, 21 Maret 2010 – 01:00 WIB
Dengan bobot tersebut, David bisa mengenakan pakaian-pakaian berukuran normal. Bajunya yang semula berukuran 4L saat ini menjadi L. Ukuran celananya pun menyusut tajam. "Saya tak kesulitan lagi mencari baju," ujar pria yang berbelanja banyak baju saat karantina berakhir.
David bertubuh sangat gemuk sejak kecil. Kegemaran makan membuat berat badannya terus naik hingga suatu saat dia merasa sangat berat dan tidak nyaman bergerak. Dia sangat kecewa karena berat badannya telah menghalangi keinginannya memainkan berbagai jenis olahraga kegemarannya. "Berat badan saya pernah normal, 60"70 kg. Itu terjadi ketika saya bersekolah di India pada 1998," katanya.
Namun, hal itu tidak bertahan lama. Saat dia kembali ke Jakarta, berat badannya bertambah lagi. Bahkan, dalam kurun 10 tahun, berat badan David melonjak menjadi 150 kg "Makanan di sini enak-enak," ujarnya, lantas tertawa.
Apa yang memotivasi David menurunkan berat badan" "Saya ingin menghormati Tuhan dengan tubuh saya. Juga agar kelihatan pantas di mata tunangan saya, hidup sehat, dan panjang umur, serta membuat orang tua saya bangga," jawab putra pasangan Jani Gunarni dan Evangeline itu.
Ajang kompetisi gaya hidup The Biggest Loser Asia benar-benar mengubah David Gunarni. Berkat kontes itu, bobot atau berat badannya turun drastis.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408