David Gunarni, Pemenang Kompetisi Gaya Hidup The Biggest Loser Asia

Diet Ketat dan Olahraga hingga Tengah Malam, Nyaris Menyerah

David Gunarni, Pemenang Kompetisi Gaya Hidup The Biggest Loser Asia
David Gunarni, Pemenang Kompetisi Gaya Hidup The Biggest Loser Asia
Ketika menjadi finalis TBLA, David harus menjalani karantina berat selama lima bulan. Saat itu bobotnya 157 kilogram atau dua kilogram lebih rendah ketimbang saat audisi. Dia bersama para peserta lain mengisi hari-harinya dengan kegiatan olahraga yang padat.

 

Rutinitasnya dimulai sejak pukul 05.00 dengan berjalan kaki 9,5 km mengitari kompleks vila karantina di sebuah resor di Malaysia. Rute itu dia tuntaskan dalam waktu dua jam. Setelah itu, David dan kawan-kawan diizinkan istirahat satu jam untuk sarapan pagi.

 

Selanjutnya, olahraga di gym mulai pukul 08.00 hingga 11.00. Lalu, para finalis pulang ke tempat karantina untuk makan siang dan istirahat hingga pukul 17.00. Kemudian, mereka kembali berolahraga seperti awal. Berjalan kaki sepanjang 9,5 kilometer, lalu berlatih di gym hingga pukul 23.00 atau hampir tengah malam.

 

Aktivitas dikonsentrasikan kepada olahraga kardio yang fokus pada pembakaran lemak. Misalnya, bersepeda, cross training, dan berjalan. Mereka diharuskan untuk membakar 5.000"6.000 kalori setiap hari.

 

Ajang kompetisi gaya hidup The Biggest Loser Asia benar-benar mengubah David Gunarni. Berkat kontes itu, bobot atau berat badannya turun drastis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News