David Gunarni, Pemenang Kompetisi Gaya Hidup The Biggest Loser Asia
Diet Ketat dan Olahraga hingga Tengah Malam, Nyaris Menyerah
Minggu, 21 Maret 2010 – 01:00 WIB
Untuk memaksimalkan latihan, pola makan ikut dijaga ketat. David dan para finalis yang lain hanya boleh mengonsumsi 1.200"1.600 kalori per hari. Saat sarapan, misalnya, mereka hanya melahap sereal atau oatmeal plus buah. Untuk makan siang, mereka boleh makan nasi merah atau kentang dengan lauk ayam atau daging tanpa lemak plus sayur dan buah. Saat makan malam, peserta hanya melahap salad, sup, atau olahan ikan.
Selain aktivitas olahraga, para peserta mendapat selingan permainan dan tantangan berhadiah uang atau reward berupa imunitas. Pemenang permainan akan terhindar dari eliminasi.
Kegiatan olahraga itu berlangsung sepanjang hari, kecuali Minggu yang menjadi hari penimbangan sekaligus menjadi hari penentuan siapa peserta yang tereliminasi. Peserta dengan penurunan berat paling sedikit langsung tersingkir dari kompetisi.
David berhasil mencapai progres yang cukup bagus. Setiap minggu bobotnya susut cukup banyak sehingga dia berada di posisi aman. Bahkan, David empat kali berada di posisi teratas (nomor satu) sebagai peserta dengan berat susut terbanyak. Itu membuat dia dijuluki King David oleh sesama kontestan.
Ajang kompetisi gaya hidup The Biggest Loser Asia benar-benar mengubah David Gunarni. Berkat kontes itu, bobot atau berat badannya turun drastis.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408