David Jacobs, Peraih Medali Perunggu Paralympic London 2012

Berlatih Layaknya Atlet Normal, Tembus Tiga Besar Dunia

David Jacobs, Peraih Medali Perunggu Paralympic London 2012
David Jacobs bersama anak dan istrinya menunjukkan medali perunggu Paralympic London 2012. Foto : Muhammad Amjad/Jawa Pos
Karena itu, program latihan bungsu di antara lima bersaudara tersebut tak jauh berbeda dari atlet pada umumnya. Tahap-tahapnya tak berbeda jauh. Mulai persiapan umum hingga persiapan khusus sebelum turun ke Paralympic Games.

"Saya berlatih keras, dua kali sehari. Untungnya saya juga atlet PON. Jadi, program latihan yang diterapkan benar-benar membantu saya untuk bisa mencapai kondisi maksimal," terangnya.

Menurut David, usaha terberat yang harus dilalui adalah menembus kualifikasi sebelum berlaga di London. Sebab, cabor tenis meja hanya memilih 16 atlet terbaik. Bila tidak lolos kualifikasi, kandas pula impian bisa berlaga di Paralympic London.

Karena itu, David harus mengikuti kejuaraan internasional di sejumlah negara untuk mengatrol peringkatnya. Di antaranya, dia harus terbang ke Tiongkok, Thailand, Filipina, Ceko, dan Inggris untuk mengumpulkan poin demi poin. "Dari hasil kejuaraan-kejuaraan itulah saya bisa masuk tiga besar dunia," terang suami Jeany Palar tersebut.

 

Keterbatasan fisik bukan halangan untuk mengukir prestasi. Atlet difabel David Jacobs membuktikan kerja kerasnya. Dia sukses menjadi pahlawan dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News