Daya Beli Lesu, Ini Strategi APM Daihatsu
jpnn.com - JAKARTA - Agen pemegang merek (APM) Daihatsu meluncurkan segmentasi suku cadang (spare part) yang harganya 50–70 persen lebih murah daripada produk asli (genuine part).
Hal itu dilakukan untuk menyikapi daya beli masyarakat yang belum menunjukkan peningkatan signifikan hingga kuartal kedua 2016.
“Orang yang pakai genuine part sangat sedikit, terutama untuk mobil-mobil lama. Mungkin hanya sekitar 20 persen, sisanya 80 persen pakai non-genuine part,’’ kata Director Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra saat peluncuran Daihatsu Value Part kemarin (10/5).
ADM melihat potensi pasar suku cadang non-genuine part sangat besar, tetapi minim pemain yang tepercaya. Karena itu, ADM memutuskan memasuki pasar suku cadang yang harganya lebih murah dibandingkan genuine part. ’’Ini strategi bisnis untuk mengakomodasi permintaan konsumen,’’ ujarnya.
Dia berharap masyarakat pengguna mobil Daihatsu yang selama ini ragu untuk membeli produk genuine part bisa beralih menggunakan Daihatsu Value Part yang harganya sesuai isi kantong.
’’Daripada membeli produk KW yang tidak jelas kualitasnya. Ini otomatis mengurangi biaya maintenance pemilik mobil Daihatsu,’’ tegasnya. (wir/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Pemkab Sukoharjo Sebut 7.000 Lowongan Kerja Siap Menampung Eks Karyawan Sritex
- Pakar Dorong Apple Segera Bangun Pabrik di Indonesia
- Dana Kelola Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor pada BRI-MI