Daya Beli Masyarakat Turun? BPS: Uangnya untuk Bersenang-senang

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap adanya perubahan perilaku konsumsi masyarakat dalam berbelanja. Yakni dari belanja barang biasa menjadi belanja barang yang menyenangkan atau leisure.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati di Jakarta, Senin (14/8). Sri menjelaskan, leisure merupakan jenis kegiatan yang menyenangkan. Sebut saja seperti jajan, menginap di hotel, berwisata, pembelian gadget dan lainya.
"Apa betul terjadi shifting ke leisure? Kita harus sepakat bahwa apa yang dimaksud dengan leisure. Bersenang-senang, jajan, menginap di hotel, berwisata, itu kami sepakat yang namanya leisure adalah itu,” ujarnya.
Selain itu, leisure juga termasuk pembelian atau hardware tertentu. “Nanti akan kami lihat," terangnya.
Dia melanjutkan, data BPS memang menunjukkan perubahan perilaku itu. Karena itu wajar bila banyak yang menyebut terjadi penurunan daya beli dari sisi konsumsi belanja barang.
Namun, dari sisi lainnya, daya beli tidak menurun. Sebab, masyarakat lebih banyak menghabiskan uangnya untuk kegiatan yang menyenangkan seperti berwisata.
"Dari data BPS memang terjadi shifting karena masyarat lebih meningkat pertumbuhannya lebih tinggi di sisi leisure. Pertumbuhan leisure lebih tinggi dari triwulan sebelumnya,” tuturnya.
Pada saat non-leisure melambat sedikit, katanya, leisure lansung melonjak cukup signifikan. “Itu membuktikan betul ada shifting. Jadi mungkin tidak sering-sering ganti mobil, tapi lebih ke jalan-jalan," tandasnya.(cr4/JPC)
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap adanya perubahan perilaku konsumsi masyarakat dalam berbelanja. Yakni dari belanja barang biasa menjadi belanja
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Target Berat, tetapi Tidak Mustahil
- KISI Asset Management Raih 5 Piagam Penghargaan
- Pertumbuhan Ekonomi Terancam Serbuan Barang Impor, Pemerintah Perlu Turun Tangan
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Panen Raya Beras 2025 Diprediksi 13,95 Juta Ton, Terbanyak Sejak 7 Tahun Terakhir
- Deflasi Tahunan Kembali Terjadi sejak Maret 2000, Daya Beli Masyarakat Aman?