Daya Beli Turun, Buruh Unjuk Rasa Tolak UMK Jawa Barat
jpnn.com, JAKARTA - Ribuan buruh melaksanakan aksi unjuk rasa di Gedung Sate dan Kantor Disnakertrans Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis (14/12).
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengungkapkan aksi itu dilakukan lantaran menurunnya daya beli buruh.
“Aksi dilakukan karena daya beli buruh turun 30 persen,” ujar Said Iqbal dalam keterangannya yang diterima JPNN.com Kamis (14/12).
Ribuan buruh yang menyemuti datang dari berbagai elemen yaitu Partai Buruh, Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP-TSK SPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Serikat Seluruh Indonesia Andi Gani (KSPSI AGN), dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Said Iqbal menyebutkan aksi massa tidak hanya terjadi di Bandung saja, melainkan meluas ke sejumlah daerah lainnya seperti Provinsi Banten, Jawa Timur, hingga Sulawesi Selatan.
Dia menjelaskan puncak dari rangkaian aksi ini, akan dilakukan mogok nasional lanjutan yang diikuti lima juta buruh.
"Aksi hari ini kami menuntut Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin untuk merevisi keputusan kenaikan upah minimum kabupaten atau kota (UMK) Tahun 2024," lanjutnya.
Pihaknya juga mendesak agar Pemerintah melakukan kenaikan UMK sesuai rekomendasi para Bupati atau Wali Kota yang nilai kisarannya mencapai 9-14,9 persen.
Ribuan buruh melaksanakan aksi unjuk rasa di Gedung Sate dan Kantor Disnakertrans Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis (14/12).
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- Ribuan Buruh Surabaya Bersemangat Memenangkan Khofifah-Emil
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK
- Mengenal Skema Bipartit pada Penerapan UMP versi Apindo
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan