Daya Saing Kalah, Iklim Persaingan Usaha Unggu

KPPU Soal Kesiapan Indonesia Hadapi ACFTA

Daya Saing Kalah, Iklim Persaingan Usaha Unggu
Daya Saing Kalah, Iklim Persaingan Usaha Unggu
JAKARTA — Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Tresna P Soemardi menyatakan bahwa daya saing Indonesia dalam menghadapi Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) masih kalah jauh jika dibandingkan dengan mitra dagang ASEAN, China, India . Pendapat Tresna itu didasarkan pada Index of Competitiveness yang diterbitkan World Economic Forum.

Di dalam index tersebut, Indonesia berada di peringkat ketujuh, sementara peringkat pertama hingga keenam secara berturut-turut ditempati China, India, Singapura, Malaysia, Thailand dan Brunei. “Untuk kasus Indonesia, terlihat bahwa paling tidak kelemahan daya saing terjadi disebabkan oleh penyediaan kualitas dan kuantitas infrastruktur, penyediaan pendidikan tingkat menengah atas, penguasaan teknologi serta rendahnya tingkat inovasi,” papar Tresna di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/2).

Tresna juga menegaskan, dalam kondisi aktual pelaksanaan berbagai kebijakan FTA yang berorientasi pasar memang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Dikatakannya, saat ini banyak kalangan pelaku usaha mulai menyuarakan keprihatinannya terhadap berbagai dampak negatif yang diduga merupakan ekses dari globalisasi perekonomian melalui FTA.

“Kami menduga kuat bahwa FTA selain memberikan dampak negatif, juga dapat memperbesar jurang kesejahteraan antara negara kaya dengan negara berkembang,” tukasnya.

JAKARTA — Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Tresna P Soemardi menyatakan bahwa daya saing Indonesia dalam menghadapi Asean-China

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News