Daya Serap Bulog Anjlok 50 Persen, Petani Mulai Menjerit

jpnn.com, JAKARTA - Kinerja Badan Urusan Logistik (Bulog) menyerap gabah petani kembali dipertanyakan.
Pasalnya, kemampuan serap gabah petani dari perusahaan pelat merah ini turun drastis hanya menjadi 50 persen dibanding periode sebelumnya.
Indikasi penurunan kinerja Bulog tersebut terlihat dari masih banyaknya petani yang menjerit karena gabahnya tidak laku terjual.
Namun, belum ada pihak dari Bulog yang turun ke lapangan untuk membeli gabah petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).
“Seharusnya, ketika harga gabah anjok, Bulog turun untuk membeli gabah kami”, kata Jufri, seorang petani di Karawang Bekasi.
Menurutnya, dia telah berusaha keras untuk menanam padi karena telah dijanjikan pemerintah bila hasil panennya pasti dibeli.
Namun, saat panen, hasilnya tidak laku dijual. Akhirnya para tengkulak datang dengan menawar harga yang sangat murah.
Hal seperti ini juga dialami para petani di Kecamatan Kradenan.
Kinerja Badan Urusan Logistik (Bulog) menyerap gabah petani kembali dipertanyakan.
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar