Dayung Adaptasi di Waduk Manggar

Dayung Adaptasi di Waduk Manggar
Dayung Adaptasi di Waduk Manggar
PALEMBANG - Maryati dan Oktaviansyah adalah andalan utama dayung Sumsel pada  PON XVII Kaltim. Meski berkekuatan 2 atlet saja, namun Sumsel memaksimalkan potensi keduanya. Bahkan, keduanya berangkat lebih cepat seminggu, dari jadwal pertandingan dayung yang dimulai 8-16 Juli mendatang.

    “Kami ingin mengintensifkan latihan terakhir mereka di waduk Manggar, Balikpapan. Biar mereka lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan di sana,” cetus pelatih dayung Sumsel Eva Ruliningtias.

    Waktu satu minggu sebenarnya tidak cukup. Cuaca, kecepatan angin serta  gelombang arus waduk Mangar, berbeda dengan waduk Jatiluhur yang menjadi tempat pelatnas kedua pedayung tersebut. “Daripada tidak adaptasi sama sekali, satu minggu saja saya enggak apa-apa,” sambungnya.

     Soal peralatan, menjadi alasan lain mengapa tim dayung ini datang lebih cepat. Kebetulan peralatan dayung Sumsel sudah berada di Kaltim. “Peralatan tersebut harus segera diurus. Kalau tidak, bisa saja nanti terbengkalai. Atau bisa saja hilang nantinya,” lanjutnya.

    Tugas berat memenag langsung dibebankan pada  Maryati dan Oktaviansyah setibanya di Kaltim. Mereka langsung digenjot latihan keras. Maklum, selama latihan di danau OPI Palembang, jarak  maksimal hanya 500 m. Sementara nomor dayung yang diikuti 1.000 m dan 2000m. Saingan paling berat, di antaranya pedayung DKI Jakarta, Sulut dan Sumbar.

     “Dayung Sumsel  akan mengikuti empat nomor. Oktaviansyah nomor Single Scule dan Indoor Rowing.  Sementara Maryadi di nomor canoeing kelompok I 500m dan 1.000 m,” pungkasnya. (mg2)

PALEMBANG - Maryati dan Oktaviansyah adalah andalan utama dayung Sumsel pada  PON XVII Kaltim. Meski berkekuatan 2 atlet saja, namun Sumsel


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News