DBD Renggut Nyawa Empat Anak di Kota Bogor
Retno menambahkan, setelah cek laboratorium dan diketahui trombositnya menurun, harus dirawat di rumah sakit, dengan diberi cairan infus. "Pasien juga harus terus dipantau kondisinya, karena pada hari keempat biasanya masuk fase kritis, pasien dijaga agar tidak drop," katanya.
Kalau pasien sudah drop dan dalam kondisi "dengue shock syndrome" disertai pendarahan baru dibawa ke rumah sakit, itu yang membuat pasien sulit ditolong.
Pada kesempatan tersebut, Retno juga berpesan kepada warga Kota Bogor, untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dengan melakukan tiga hal yakni menguras bak, menutup tempat air, serta mengubur benda-benda yang bisa digenangi air.
"Karena siklus hidup nyamuk Aedes Aegepty penyebab DPD itu bertelur dan menjadi jentik di air bersih," katanya. (antara/jpnn)
Menurut Sri Nowo Retno, selama Januari hingga Maret, terjadi tren peningkatan kasus BDB, yakni sebanyak 43 kasus pada Januari, kemudian meningkat menjadi 66 kasus pada Februari, serta 11 kasus pada Maret.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor