DBD Rengut 8 Nyawa
Rabu, 18 Januari 2012 – 14:49 WIB
Yuendri mengimbau agar masyarakat dapat melakukan gerakan 3 M, yakni menguras, menutup, dan mengubur untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty yang membawa virus dan menyebarkan penyakit tersebut. “Sampai saat ini memang berbagai upaya sudah dilakukan, dari pengasapan sampai pengobatan gratis di RSUD, namun, itu akan sia-sia kalau tidak ada partisipasi masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga:
Direktur RSUD dr Murjani Sampit Ratna Yuniarti sebelumnya mengatakan, pihaknya kewalahan menangani pasien DBD yang terus bertambah. Bahkan, manajemen RSUD terpaksa harus merawat sejumlah pasien di selasar rumah sakit karena daya tampung pasien yang melebihi kapasitas.
“Sejak KLB (Kejadian Luar Biasa) DBD sekitar tiga bulan lalu, tingkat kunjungan pasien tidak pernah ada sisa dan pasien dirawat di lantai selasar, baik pasien dewasa atau anak-anak,” pungkasnya.(rm-45/fuz/jpnn)
SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) kewalahan menangani penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Padahal,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 2 Sekolah di Klaten Terendam Banjir, Siswa Diminta Belajar di Rumah
- Banjir Merendam Ratusan Hektare Sawah di Sragen
- Keluarga Ungkap Sosok Bripda Faras yang Tewas Saat Tangkap Bandar Narkoba di Lahat
- Diterjang Banjir, Jalur Kereta Api di Wilayah Grobogan Masih Terputus
- Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini, BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir di Sejumlah Wilayah
- Banjir Merendam Jalintim KM 83, Polres Pelalawan Lakukan Berbagai Langkah Penanganan