DE Rantau, Karpet Merah Malaysia untuk Nomad Digital
“Kami memiliki infrastruktur yang solid, biaya hidup yang wajar, masyarakat majemuk, populasi multi-etnis, makanan dengan berbagai selera dan banyak keuntungan lain untuk memperkuat posisi kami,” ujar dia.
Pemerintah memproyeksikan DE Rantau yang ada di bawah Malaysia Digital (MD) tersebut dapat menyumbang pendapatan untuk ekonomi Malaysia 4,8 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp13,89 triliun pada 2025. Lokasi percontohan untuk tahap pertama adalah Penang, Langkawi, Kedah dan Kuala Lumpur.
Chief Executive Officer (CEO) The Malaysia Digital Economy Corporation Mahadhir Aziz mengatakan masih banyak program digitalisasi yang bisa diperkenalkan untuk program digital negara. Harapannya program DE Rantau dapat memberi manfaat menguatkan ekonomi digital Malaysia.
MDEC akan memastikan program tersebut memainkan peranan penting dalam menaikkan peran ekonomi digital, di mana program itu akan menghubungkan digital nomad dengan pengusaha-pengusaha lokal untuk membangun sebuah ekosistem yang dapat bekerja dari mana saja.
Beberapa pengusaha atau perusahaan lokal yang menjadi ekosistem program tersebut seperti Air Asia, Jetpack, HostAstay, Easy book, Tour Plus, dan Paynet. (ant/dil/jpnn)
Malaysia mulai menggaet nomad digital lewat program DE Rantau yang bertujuan menjadikan negara tersebut sebagai pusat bagi para pengembara digital
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Warga Tangerang Kecele Beli iPhone 16 di Malaysia: Dapat Produk Gagal, Repot Urus Pajak
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Mobil Listrik BYD M6 Hadir di Negeri Jiran, Harga Lebih Mahal
- Polda Riau Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Buru Bandar Besar di Malaysia