Dear Bunda, Stok Minyak Goreng Aman, Enggak Perlu Buru-Buru Borong

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan pasokan minyak goreng kemasan subsidi dalam kondisi aman.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan stok di ritel modern kosong dipicu karena rush buying atau terburu-buru membeli.
"Pasokan sejauh ini aman," ujar Oke, Selasa (25/1).
Oke menjelaskan aksi memborong barang atau rush buying dipicu oleh keinginan masyarakat untuk memperoleh minyak goreng kemasan premium.
Hal itu berdasarkan kebijakan satu harga Rp 14 ribu per liter sendiri berlaku untuk minyak goreng baik kemasan sederhana maupun premium.
"Padahal saya sudah bilang dipastikan dalam enam bulan stok mencukupi," ujar Oke.
Menurut Oke, panic buying minyak goreng yang juga terjadi di ritel akibatkan terbatasnya kapasitas yang hanya mampu menyalurkan 20 juta dalam sebulan.
Di sisi lain, pemerintah sedang mengenjot produksi minyak goreng 250 juta liter per bulan. Namun, menurut Oke realisasinya baru 50 persen sehingga produksi minyak goreng kemasan hanya 125 juta per bulan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan pasokan minyak goreng kemasan subsidi dalam kondisi aman.
- Habib Aboe: Membeli Produk Dalam Negeri Memperkuat Ekonomi Bangsa
- Ekspor Minyak Jelantah Disetop, Pengepul Minta Solusi Permendag 2/2025 ke Kemendag
- Kembangkan Kapasitas UMKM di Medan, Bank Mandiri Beri Pelatihan HAKI & Ekspor
- Investasi di Danantara Bisa jadi Modal Program Pembangunan
- Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, Menko Airlangga Dorong Penciptaan Lapangan Kerja
- Ekonom Nilai Danantara jadi Sinyal Positif untuk Investor