Debat Capres Bayangan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Debat Capres Bayangan
Ilustrasi bakal capres Pilpres 2024 (dari kiri) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN

Materi yang ditanyakan lebih banyak di sekitar pengelolaan pemerintahan daerah, khususnya perkotaan. Banyak pertanyaan yang bersifat normatif, tetapi ada pertanyaan sensitif yang diajukan, yaitu mengenai pembangunan IKN, Ibu Kota Negara.

Anies menegaskan, bila dirinya terpilih menjadi presiden, dirinya tak akan serta-merta anti dengan hasil pembangunan Presiden Jokowi. Setiap proyek yang memberikan manfaat pada publik, itu memang harus diteruskan. Begitu kata Anies.

Anies juga menyinggung bahwa konsep pembangunan atau kebijakannya. Kalau ada yang kurang baik, tentu akan dikoreksi. Terhadap konsep pembangunan yang sudah berjalan Anies mengajukan empat alternatif, yaitu diteruskan, dikoreksi, dihentikan, dan baru dilakukan.

Anies menyingung soal pembangunan di Indonesia yang belum merata. Listrik pun belum dinikmati seluruh masyarakat. Hal itu dipaparkan Anies melalui peta Indonesia di malam hari. Terlihat bahwa yang terang hanya sebagian wilayah Jawa. Di luar Jawa kondisinya gelap. Ini bukti konkret ketimpangan pembangunan, tanpa harus menyajikan data statistik yang rumit.

Jebakan batman terjadi ketika Bima Arya mengajukan pertanyaan mengenai proyek IKN. Ganjar Pranowo jelas dan tegas mengatakan akan melanjutkan proyek itu.

Anies malah melempar balik pertanyaan, mengapa selalu ditanyakan soal IKN, apakah dalam mindset kita berpikir bahwa IKN memang banyak pertanyaan.

Jawaban Anies singkat, tetapi menjelaskan positioningnya yang jelas. Anies bukan fotokopi Jokowi meskipun tidak serta-merta akan anti-Jokowi. Anies memberikan gambaran yang jelas mengenai perubahan, terutama mengubah ketimpangan pembangunan menjadi kesetaraan dan kemerataan.

Ganjar jelas dan tegas akan menjadi penerus Jokowi. Menurut Ganjar proyek IKN bukan sekadar memindahkan ibu kota, tetapi memindah mindset, cara berpikir masyarakat.

Debat bayangan di Makassar bisa disebut sebagai panggung Anies vs Ganjar, two horse race.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News