Debat Cawapres Dinilai Belum Menunjukkan Pemahaman Kandidat Terhadap Isu Krisis Iklim
Mereka juga mengakui bahwa reforma agraria memiliki harga yang harus ditanggung masyarakat, juga kerusakan lingkungan.
“Dan konflik yang memperlihatkan negara sedang bergandengan tangan dengan oligarki, dengan para pengusaha untuk menghadapi masyarakat. Dan negara ketika berkonflik dengan masyarakat menggunakan aparatur negara, keterlibatan militer dalam kasus konflik agraria seperti di Rempang dan Wadas, itu hal yang terjadi tapi masalah itu yang nggak banyak digali oleh para kandidat,” katanya.
Untuk itu menurut Hurriyah pertanyaan selanjutnya adalah apakah nantinya pemimpin yang terpilih akan melanjutkan ideologi pembangunan yang dalam prakteknya sangat eksploitatif dan destruktif.
“Cek lagi visi-misi program di masing-masing kandidat dan rekam jejak para kandidat, itu yang harus kita lakukan. Kenapa itu jadi penting, karena dalam prakteknya ketika seorang pemimpin terpilih penguasa itu bergandengan tangan dengan oligarki dan ada yang serius dalam menghadapi oligarki,” katanya.
Temuan di survei pilahpilih.id juga menunjukkan bahwa 87% pemilih muda merasa bahwa isu lingkungan belum cukup dibahas secara mendalam di berbagai diskusi politik menjelang pemilihan umum.(chi/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Ajang debat kemarin terlihat seru sebagai tontonan, namun minim substansi, padahal pemilih muda sangat antusias menunggu sesi debat ini.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Richard Lee dan Doktif Batal Bertemu di Podcast Densu, Ada Apa?
- Walk Out
- Hanya 6 Orang Pendukung Paslon Diizinkan Masuk Ruang Debat
- 3 Paslon Cagub Buka-bukaan di Debat Kadin DKI Cari Pemimpin Baru di DKJ
- Tolong, Pendukung Paslon Jangan Bawa Pengeras Suara Saat Debat
- Debat Pilgub Jateng: Andika Sebut Indeks Demokrasi dan Pelayanan Publik Menurun