Debat Dalam Bus
Oleh Dahlan Iskan
Cap Go Meh untuk lihat perayaan di Singkawang. Yang terbesar di dunia. Cingbing untuk ke makam orang tua. Ketika anak mereka sudah banyak yang sukses di mana-mana.
Rombongan kami ini terdiri dari tokoh-tokoh Buddha Tzu Chi. Yang umumnya pengusaha besar. Tionghoa. Suka bikin kegiatan sosial.
Kali ini mereka ke Singkawang. Untuk memulai membangun sekolah. Yang biasanya megah. Seperti yang di Cengkareng.
Mereka juga baru membangun 3.000 rumah. Di Lombok dan Palu. Untuk korban gempa.
Penerbangan kami ini tertunda tujuh jam. Minggu bandara Pontianak bisa didarati. Mestinya jam 3 sore kami sudah tiba di Singkawang.
Lihat pawai lampion dulu. Baru makan malam. Kemudian melihat debat di TV. Di kamar hotel masing-masing.
"Wah kita tidak bisa melihat debat nih," ujar seorang pengusaha. Saat naik ke dalam bus. Satu jam sebelum jadwal debat. Sebelum melihat ada tv besar di dalam bus.
Lalu ia begitu gembira. Setelah tahu ada televisi besar di situ.
Saya hanya menangkap sedikit kesan: Prabowo kurang siap untuk bersilat lidah. Betapa mudah sebenarnya mematahkan serangan Jokowi itu. Setidaknya secara lisan.
- Doktor TK
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Mampir Guyon