Debat Malu-Malu Kucing

Debat Malu-Malu Kucing
Debat Malu-Malu Kucing
Perdebatan memang belum  panas membara. Namun lumayanlah, jika dibandingkan dengan debat antarcapres yang malah tanpa debat, pekan silam. Paling tidak wacana yang dilontarkan ketiga kandidat telah memunculkan perbedaan, sehingga dapat menimbulkan wacana baru bagi para penonton layar televisi di seluruh Tanah Air.

Tatkala berbicara tentang berbagai konflik di Tanah Air, seperti di Ambon dan sebagainya serta masalah kesenjangan sosial, Boediono dan Wiranto lagi-lagi lebih fokus kepada peranan ideologi Pancasila sebagai perekat bangsa. “Tapi Pancasila perlu diaktualisasikan dengan penciptaan rasa keadilan,” kata Boediono. Wiranto menambahnya dengan syarat agar basic need rakyat tercukupi, karena jika tidak, konflik akan selalu muncul.

Prabowo mendukung Wiranto bahwa basic need harus terpenuhi. Sebab jika tidak, akan melahirkan kelompok ekstrim dan radikal. “Apapun ideoginya, basic need itu penting,” katanya. Wiranto menambahkan perlunya keteladananan dari pemimpin termasuk lingkungan social sehingga Pancasila bisa menjadi way of life.

Boediono semakin normatif ketika ia berkata tentang perlunya sinergi antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah misalnya menarik pajak dan kemudian mendistribusikannya untuk kesejahteraan rakyat.

Debat antarcawapres, Selasa (23/6) di studio SCTV, Senayan City, Jakarta dan ditayangkan secara nasional itu memang belum head to head. Tapi setidaknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News