DeBio Network Raih Pembiayaan Rp 33 Miliar

"Penggunaan teknologi web3 bahkan memungkinkan penggunanya memonetisasi data kesehatan mereka dengan jaminan privasi identitas yang dipertahankan," tambahnya.
Dalam kesempatan terpisah, Dr Mariya Mubarika, Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Digital Terintegrasi Indonesia sekaligus ketua Bidang Advokasi Legislasi PB IDI, mengungkap inovasi blockchain memang dibutuhkan untuk mengembangkan dunia medis.
"Selain bisa meminimalkan insiden penyalahgunaan data, blockchain juga diakui sebagai penyedia otentikasi untuk memverifikasi akses pengguna untuk layanan data terkait kesehatan hanya menggunakan satu identitas," kata Mariya.
Selain itu, blockchain juga membantu dokter dalam melacak data pasien dengan lebih mudah menggunakan stempel waktu yang dicatat untuk setiap transaksi.
"Sehingga pasien bisa dipantau lebih dekat dan bisa diambil tindakan cepat saat terjadi masalah kritis dan darurat," tambahnya.(chi/jpnn)
DeBio Network merupakan platform medis dan biomedis anonim pertama untuk pengguna yang ingin membutuhkan tes dan sampel-sampel medis dari rumah.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Stem Cell Berstandar Global Kini Bisa Diakses di Indonesia
- Gubernur Herman Deru Tekankan Penyaluran Bangubsus untuk Pembangunan Infrastruktur
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo
- Nosuta, Startup yang Buka Peluang Talenta Muda Indonesia Masuk ke Industri Kehutanan Jepang
- Momen Santap Lebaran, Pakar Gizi Ingatkan Hal Penting Ini
- Universal Eco Kelola Lebih dari 5.000 Ton Limbah Medis Sepanjang 2024