Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur

Impikan Pendidikan Formal Grafologi di Indonesia

Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur
Deborah Dewi. Foto : Naufal Widi AR/Jawa Pos
Dalam bekerja, Deborah Dewi berprinsip pukul rata alias tidak melihat background orang yang tulisan tangannya dianalisis agar objektif. Dia sempat ditertawakan di awal memilih jadi grafolog.

 

 NAUFAL WIDI A.R., Jakarta

 

 BUNYI telepon genggam menghentikan bicaranya. Deborah Dewi meminta rehat sejenak. Dia lantas tampak berbincang serius dengan lawan bicara di ujung telepon. Analisis tulisan tangan (grafologi) terdengar menjadi bahasan dalam percakapan selama hampir lima menit tersebut.

 

"Memang agak padat agendanya, apalagi kan setelah liburan," ujar Debo, sapaan akrabnya, mengawali perbincangan dengan Jawa Pos di sebuah kafe hotel di kawasan Senayan, Jumat (7/9) lalu. Saat itu dia baru saja menyelesaikan meeting dan sudah ditunggu agenda menyiapkan bahan ajar untuk pekan depan.

 

Dalam bekerja, Deborah Dewi berprinsip pukul rata alias tidak melihat background orang yang tulisan tangannya dianalisis agar objektif. Dia sempat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News