Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur

Impikan Pendidikan Formal Grafologi di Indonesia

Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur
Deborah Dewi. Foto : Naufal Widi AR/Jawa Pos
Nama Deborah Dewi belakangan memang makin sering muncul di media. Yang terbaru, dia memberikan hasil analisisnya atas surat yang disebut sebagai wasiat dari Farhan, terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Solo pekan lalu. Hasil analisis grafologinya menyebutkan bahwa surat sebanyak 16 halaman itu berisi tulisan dua orang.

 

Analisis itu memang cukup mengagetkan. "Saya sudah lihat, analisis, dan itu ada dua tulisan," kata lulusan S-1 Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, Bandung, tersebut. Namun, perempuan 31 tahun itu menegaskan, analisis dilakukan terhadap bentuk tulisan, bukan isi.

 

Dicontohkan, setelah menganalisis surat Farhan tersebut, dia memperkirakan penulis pertama memiliki masa kecil yang tidak bahagia dan berkarakter berani mengambil risiko. Sementara itu, kondisi kejiwaan penulis kedua relatif lebih stabil.

 

Bukan kali ini saja Debo menganalisis tulisan tangan dari seseorang yang berkaitan dengan tindak kriminal. Sebelumnya, dia pernah mengulas tulisan tangan Afriyani Susanti, pengemudi Xenia maut yang mengakibatkan sembilan orang tewas. Lewat akun Twitter-nya, @deborahdewi, Debo bahkan sempat share tentang ulasannya dalam 19 tweet ber-hashtag #Afriyani.

 

Dalam bekerja, Deborah Dewi berprinsip pukul rata alias tidak melihat background orang yang tulisan tangannya dianalisis agar objektif. Dia sempat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News