Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur

Impikan Pendidikan Formal Grafologi di Indonesia

Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur
Deborah Dewi. Foto : Naufal Widi AR/Jawa Pos
Perempuan yang mengaku sering berdiskusi dengan grafolog senior di Negeri Paman Sam itu juga menolak jika disebut memiliki relasi khusus, misalnya dengan kepolisian, karena seringnya menganalisis tulisan tangan pelaku perbuatan kriminal. "Nggak ada sih (relasi khusus). Tapi, sepertinya, publik bisa menilai konsistensi saya," tutur Debo, diplomatis.

 

Satu prinsip yang ditekankan, Debo selalu memberikan analisis seobjektif mungkin. Keterlibatan emosional benar-benar harus dipisahkan. "Dengan kata lain, saya pukul rata," ujarnya. Baik itu tulisan tangan dari seorang mahasiswa, artis, konglomerat, maupun tersangka perbuatan kriminal sekalipun.

 

Sebab, kalau ditelan mentah-mentah, analisis bisa terpengaruh. "Saya tidak melihat background, tapi fokus ke tulisan," kata perempuan kelahiran Surabaya itu.

 

Debo lantas memberikan contoh bahwa grafologi bisa bermanfaat untuk bidang lain. Selain bidang hukum yang memerlukan ilmu itu dalam penyelidikan atau interogasi, dia juga menyebut sektor bisnis atau industri sebagai contoh. Grafologi bisa dimanfaatkan untuk mengetahui karakter lawan bicara dan marketing atau digunakan oleh bagian sumber daya manusia suatu perusahaan guna mengetahui sisi personal seseorang.

 

Dalam bekerja, Deborah Dewi berprinsip pukul rata alias tidak melihat background orang yang tulisan tangannya dianalisis agar objektif. Dia sempat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News