Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur

Impikan Pendidikan Formal Grafologi di Indonesia

Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur
Deborah Dewi. Foto : Naufal Widi AR/Jawa Pos
Sebenarnya, lanjut dia, hasil analisis tulisan tangan tersebut bisa mengungkapkan banyak hal. Namun, dia menggarisbawahi untuk tetap sesuai dengan koridor. Misalnya, pada analisis tertentu, dia tidak perlu memberikan informasi mengenai trauma kehidupan.

 

Debo juga menegaskan, hasil analisis tidak bersifat judgement. Pasalnya, tidak ada tulisan tangan yang 100 persen baik atau sebaliknya, tidak ada yang 100 persen buruk. "Di balik interpretasi positif, ada negatifnya. Begitu juga sebaliknya," ucap dia.

 

Dia mengharapkan grafologi terus berkembang di Indonesia. Saat ini Debo tengah merintis agar nanti ada pendidikan formal tentang grafologi di Indonesia.

 

Dia menyebutnya sebagai rencana jangka lima hingga sepuluh tahun mendatang. Nah, sekarang ini Debo tengah sibuk dengan sejumlah training atau mengajar di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasanya. (*)

Dalam bekerja, Deborah Dewi berprinsip pukul rata alias tidak melihat background orang yang tulisan tangannya dianalisis agar objektif. Dia sempat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News