Debut Busacca setelah Aib PD 2010
Anggap Korban Politik Piala Dunia, Kembali Percaya Diri
Jumat, 27 Agustus 2010 – 09:18 WIB
"Ya, ini kesempatan istimewa yang diberikan UEFA kepada saya, terutama setelah apa yang terjadi di Afrika Selatan," tutur Busacca, sebagaimana dilansir situs resmi UEFA. "Saya akan buktikan bahwa saya adalah wasit yang pantas memimpin partai besar," lanjutnya.
Wasit berusia 41 tahun itu tidak terima disebut tidak kredibel di Piala Dunia. Bahkan, Busacca setuju dengan anggapan beberapa pengamat bahwa dirinya hanyalah korban permainan politik di Afsel. Bukan rahasia lagi, FIFA berharap tuan rumah mampu lolos ke 16 besar. Fakta bahwa mereka gagal, membuat FIFA harus menunjuk kambing hitam. Alhasil, Busacca dipulangkan demi memuaskan publik tuan rumah.
Insiden Piala Dunia bukan kasus pertama yang mencederai karir Busacca sebagai wasit profesional. Tahun lalu, dia sempat mendapat sanksi larangan memimpin pertandingan dari federasi sepak bola Swiss (SFV), lantaran bersitegang dengan fans klub lokal. Dia tertangkap kamera membuat isyarat jari yang melecehkan pendukung Young Boys.
Namun, justru sanksi itulah yang membuat dirinya kini lebih bijaksana dalam memimpin pertandingan. Dia juga tidak membiarkan dirinya terprovokasi oleh ejekan siapapun di tribun. "Saya kini lebih tenang dalam memimpin laga. Setelah sanksi itu, rasanya saya bisa menghadapi cemoohan macam apapun, dari siapapun," tegasnya. (na/ito/jpnn)
Kiprah di Piala Dunia 2010 bukan hal yang bisa dibanggakan oleh Massimo Busacca. Pasalnya, dia membuat keputusan yang tidak tepat, dan harus dipulangkan.
BERITA TERKAIT
- Live Streaming Final China Masters 2024 Jojo Vs Antonsen, Sekarang!
- Final China Masters 2024 Dibuka dengan Dramatis, 93 Menit
- Pelatih Persib Mengeluhkan Rumput Stadion GBLA, Hodak: Apa yang Mereka Perbaiki?
- Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challengger and Woman Series World Tour 2025
- Apa Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?
- PSBS Biak Luar Biasa, Lihat Klasemen Liga 1