Debut Kemenpar di Christchurch Sukses Besar
Kostum itu dibuat oleh AW Production Jakarta. Strategi Kemenpar dengan menjual daya tarik itu berhasil mendatangkan tamu ke dalam booth.
Booth-nya juga tampil elegan. Dengan desain Kapal Phinis, Kemenpar menghadirkan booth yang berwibawa. Bahkan booth Indonesia lebih besar dari Malaysia, Thailand, dan Tiongkok.
"Ramai sekali, sampai sulit untuk istirahat. Namu, saya senang karena banyak yang tertarik dengan Lombok dan banyak yang penasaran datang ke Lombok, brosur saya laris," kata salah satu Sellers yang hadir dari Mahamaya Lombok David Anthony Roberts.
Kemenpar juga melakukan rentetan acara dengan cerdas. Kemenpar menggelar sales mission satu hari sebelumnya.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Kemenpar Edy Wardoyo bersama timnya sadar betul bahwa budaya Indonesia memang disukai dunia.
Karena itu, pihaknya mengusung keunggulan budaya dan sport tourism di event tersebut.
Urusan budaya memang tak ingin dilewatkan begitu saja oleh Edy. Maklum, 60 persen wisman yang datang ke Indonesia karena budaya.
Sebanyak 35 persen karena alam atau nature dan lima persen man made, seperti meeting, incentive, conference-exhibition (MICE), lalu sport tourism, showbiz, dan buatan manusia yang lain.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus membuktikan kualitasnya setiap menggelar pameran di luar negeri.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!