Debut Pameran G3N Project di ArtMoments Jakarta 2023, Homage untuk Basuki Abdullah 

Debut Pameran G3N Project di ArtMoments Jakarta 2023, Homage untuk Basuki Abdullah 
Dua lukisan karya Arkiv Vilmansa dan Peter Rhian yang merupakan homage (penghormatan) untuk karya lukis maestro Basuki Abdullah berjudul Tegar Kokoh Bagai Batu Karang (1981). Foto Mesya/JPNN.com

Didorong oleh rasa ingin tahu dan kecintaan pada seni visual, Arkiv menjelajahi batas-batas cat dan lukisan.

Menghasilkan karya visual yang beragam dan unik mulai dari lukisan, mainan, cetakan dan patung.

Peter Rhian lahir di Bandung, Indonesia pada 10 Oktober 1981.

Dia menempuh pendidikan studi sarjana dan pascasarjana di Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. 

Dia juga mengajar Grafik Game konsentrasi di Universitas Kristen Maranatha.

Fokus Peter adalah menciptakan dan menjelajahi dunia lukisan dan mainan seni di sekitar karakternya, Darah Redmiller.

Melalui penggunaan simbolisme, Peter menggunakan ikon yang berambut merah dan bertubuh kekar dengan bingkai kecil dan ramah. 

Redmiller Blood sebenarnya mencerminkan Peter sendiri, dan banyak dari kita, yang sebenarnya jauh di lubuk hati, sangat rapuh, dalam penyangkalan, tidak aman dan kadang merasa ditolak.

Debut pameran G3N Project di ArtMoments Jakarta 2023 membawa dua seniman muda yang melakukan homage untuk Basuki Abdullah 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News