Decom Diminta Hentikan Proses Tuduhan Dumping
Jumat, 13 Maret 2009 – 16:21 WIB
JAKARTA - Dengan adanya tuduhan dumping oleh Otoritas Anti Dumping Brasil atau Departemento de Defesa Comercial (Decom) terhadap beberapa perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang tekstil dan produk tekstil (TPT), khususnya produk viscose yarn atau serat kain, pihak Indonesia pun segera menanggapi. Untuk diketahui, tuduhan tersebut antara lain mengklaim bahwa Indonesia menjual produknya di bawah harga produk negara impor pada 13 Agustus 2008 lalu. Dijelaskannya lagi, Decom telah mengkonstruksikan nilai normal untuk produk ekspor dari Indonesia dengan menetapkan batas keuntungan sebesar 21,3 persen. "Jelas sekali ini suatu rekayasa yang sangat dramatis, agar produk viscose yarn dari Indonesia dianggap telah melakukan praktek dumping," ungkapnya, sambil menambahkan bahwa pada dasarnya profit margin untuk produk viscose yarn hanya berkisar 3-5 persen.
Direktur Pengamanan Perdagangan Departemen Perdagangan RI, Drs Martua Sihombing MM, menjelaskan bahwa pada 19-20 Februari 2009 lalu pihaknya telah melakukan konsultasi teknis dengan pihak Decom di Brasil. Ia mengatakan, Delegasi Indonesia (Delri) yang dipimpinnya dan didampingi beberapa anggota tersebut, menyampaikan keberatan terhadap tuduhan dumping itu karena pihak penuduh tak berhasil menunjukkan bukti-bukti adanya praktek dumping yang dilakukan Indonesia.
Baca Juga:
"Mereka juga mengatakan adanya kerugian yang dialami oleh produsen viscose yarn di Brasil, serta adanya hubungan antara praktek dumping dengan kerugian yang dialami oleh produsen viscose yarn di Brasil. Keberatan Indonesia di sini tentunya juga sudah diatur dalam Anti Dumping Agreement (ADA). Maka itu, Delri meminta agar Decom segera menghentikan proses tuduhan dumping tersebut," jelasnya, Jumat (13/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Dengan adanya tuduhan dumping oleh Otoritas Anti Dumping Brasil atau Departemento de Defesa Comercial (Decom) terhadap beberapa perusahaan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Tinjau Langsung Proses Bisnis Perusahaan Ini
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya
- Petani Karet Menjerit, Butuh Uluran Tangan Pemerintah
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu
- Fasilitas di Arandra Residence Kini Semakin Lengkap dengan Hadirnya Superindo