Deddy MIzwar Tegas Tolak Jenderal Polisi jadi Pj Gubernur

Deddy MIzwar Tegas Tolak Jenderal Polisi jadi Pj Gubernur
Deddy Mizwar. Foto: froma Jabar Ekspres

Sebab, selama ini kontestasi politik tidak pernah mengalami intervensi dari pihak mana pun dan selalu berlangsung aman damai.

Dedi mengungkapkan, selama jalannya pilkada Jawa Barat, tidak pernah terjadi isu SARA. Sebab, masyarakat sudah dewasa serta terbiasa melaksanakan pesta demokrasi dengan baik.

”Jangankan pilgub yang tingkat resistansinya rendah, saya (bupati Purwakarta, Red) bikin pilkades serentak di 150 desa saja berjalan aman,” urainya.

Pendapat berbeda disampaikan bakal calon wakil gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. ’’Saya secara pribadi setuju-setuju saja dan tidak keberatan siapa pun itu. Itu wewenangnya pusat dan saya serahkan kepada pemerintah pusat,” tuturnya.

Meski demikian, Uu sangat menitikberatkan soal dasar hukum dan pelanggaran. ”Saya tidak keberatan selama tidak ada payung hukum yang dilanggar,’’ jelasnya.

Disinggung mengenai kemungkinan Pj gubernur tidak netral, dia mengembalikan pada penafsiran masing-masing.

Pasangan Ridwan Kamil tersebut sangat mengandalkan peran Bawaslu Jawa Barat. Sebab, Bawaslu akan mengawasi dan memastikan netralitas pilgub Jabar.

’’Saya pikir Polri pun memiliki aturan mengenai kewajiban netral, apalagi berusaha memenangkan pasangan calon yang memang sama-sama dari Polri,” ungkapnya. (mg2/mg1/ziz/rie/c17/oni)


Deddy Mizwar mengatakan, daripada mengundang tanya, lebih baik rencana menunjuk jenderal polisi menjadi Pj gubernur ditinjau ulang.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News