Dede Yusuf, Cagub Paling Populer
Senin, 19 November 2012 – 08:57 WIB

Dede Yusuf, Cagub Paling Populer
JAKARTA-Hasil survey Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), memang memerlihatkan tingkat elektabilitas pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar berada di peringkat pertama. Namun dari sisi popularitas, calon gubernur Dede Yusuf berada paling atas disusul Rieke Diah Pitaloka dan Ahmad Heryawan.
"Dari sisi popularitas dan kesukaan calon gubernur, Dede Yusuf ternyata nomor satu. Itu mencapai 96,4 persen. Disusul Rieke dengan 93,4 persen. Lalu Aher dengan 92,5 persen. Yance hanya 82,6 persen dan terakhir Dikdik dengan 67,8 persen," ujar Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, di Jakarta, Minggu (18/11).
Baca Juga:
Hanya saja, nama Ahmad Heryawan didompleng kepopuleran Deddy Mizwar. Mayoritas responden menilai tingkat kepopuleran calon wakil gubernur ini mengantongi 94,2 persen. Disusul Teten Masduki 73,2 persen serta Lex Laksmana dengan 72,4 persen. "Setelah itu Tatang dengan 69,8 persen dan diurutan terakhir Cecep dengan 64,2 persen," katanya.
Artinya melihat kondisi ini, Puskaptis menyimpulkan duet Aher-Deddy merupakan pasangan yang saling melengkapi. “Aher unggul dari sisi elektabilitas dimana mengisyaratkan masyarakat Jabar masih menginginkan Aher kembali memimpin. Dan ini diperkuat popularitas Deddy. "Jadi saling menambal," ujarnya.
JAKARTA-Hasil survey Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), memang memerlihatkan tingkat elektabilitas pasangan Ahmad Heryawan-Deddy
BERITA TERKAIT
- Pilkada Kabupaten Serang Diulang, Ratu Zakiyah-Najib Batal Menang
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi
- Megawati Keluarkan Surat Tugas Baru, Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden