Dedi: Anies Baswedan Gubernur Labil, Hanya Bisa Retorika

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kepala daerah yang labil. Hal itu menyusul pencabutan penghargaan kepada diskotek Colloseum 1001.
Menurut Dedi, Anies tidak cekatan melihat kondisi usaha yang berada di wilayahnya. Terlebih diskotek tersebut disinyalir Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI sebagai tempat penyebaran narkoba.
"Anies hanya lebih baik dalam kata-kata, tidak lebih baik dalam prestasi. Memang sangat disayangkan penghargaan pada tempat hiburan malam yang notabene bertentangan lebih banyak dengan kultur masyarakat Jakarta," kata Dedi kepada JPNN.com, Selasa (17/12).
Dedi juga menganggap Anies tidak bisa mengelola Jakarta seorang diri.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political ini, Anies selalu mengambil kebijakan yang berseberangan dengan janji kampanye serta visi-misinya.
"Bisa lihat catatan kinerja Anies yang lebih banyak hasilkan polemik, itu penanda jika cara kepemimpinan Anies tidak tertata dengan baik," tegas dia. (tan/jpnn)
Libur Nataru, Truk Dilarang Melintas :
Direktur Eksekutif Indonesia Political menilai Anies Baswedan mengambil kebijakan yang berseberangan dengan janji kampanye serta visi misinya.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Wanita Kasir Diskotek Hilang dalam Musibah Kebakaran di Glodok Plaza
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi