Dedi Mulyadi: Kalau Momentum Ini Lewat, ya tak Ada Artinya
Kata dia, harus dipisahkan antara proses hukum dan proses politik karena kedua proses tersebut memiliki logika penyelesaian yang berbeda.
“Jelas berbeda, Munaslub itu menjadi kebutuhan organisasi karena hari ini Partai Golkar terus mengalami penurunan elektabilitas yang tajam, maka harus ada perubahan. Jadi, proses praperadilan maupun peradilan Pak Setya Novanto tidak terkait dengan Munaslub yang diusulkan oleh DPD I,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan seluruh piranti Partai Golkar mulai dari Dewan Pembina, Dewan Pakar dan Dewan Kehormatan mendukung adanya perubahan partai menuju arah yang lebih baik.
Ketiga piranti ini, kata dia, tidak bisa dilepaskan dari partai baik secara kultur maupun kesejarahan.
“Ketiga Dewan ini penting sekali. Apalagi kalau melihat AD/ART Partai, inilah yang menjaga ruh dan nilai perjuangan Partai Golkar,” kata Akbar. (rls/mas)
Dedi Mulyadi mengatakan, momentum adanya desakan Munaslub Golkar ini harus dimanfaatkan untuk memperbaiki citra partai.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya
- Hasil Rekapitulasi KPU: Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak Pilgub Jawa Barat
- Real Count Pilkada Purwakarta 2024: Anne Ratna Mustika Berat, Lihat Itu Aksi Dedi Mulyadi
- Data Pemilu Pages Dev: Bobby Unggul di Sumut, Pramono Menang di Jakarta
- Cerita Dedi Mulyadi Hampir Batal Datang ke Acara Debat Pilgub Jabar
- Respons Dedi Mulyadi Dijuluki Cagub ‘Konten Kreator’