Dedy Kecam Pihak yang Mencatut Nama MUKI Saat Pertemuan dengan Anies Baswedan
Yaitu, tidak diskriminatif, tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, antargolongan, ras dan agama.
"Pilkada DKI terakhir sudah menjadi bukti yang kuat terhadap politik identitas. Kalau disebut itu (permainan) tim suksesnya, perlu diketahui dia tentu bagian dari permainan itu."
"Kami memaafkan Anies, tetapi rekam jejak tentu tak bisa dihapus," katanya.
Dedy juga mengatakan MUKI tidak akan ikut dalam politik praktis dan tak berpihak kepada salah satu pasangan kandidat presiden yang akan maju di pilpres 2024 mendatang.
MUKI Sumatera Utara hanya akan berperan mengedukasi masyarakat agar memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak baik dan menghargai keberagaman yang ada di Indonesia.
"Wajar MUKI mengimbau masyarakat berhati-hati agar tidak memilih pemimpin nasional yang selalu memainkan politik identitas," katanya.
Dedy juga mengingatkan para pemimpin umat Kristiani di Sumatera Utara untuk tidak bermain-main dengan politik praktis.
"Kami mengingatkan pendeta untuk tidak berpolitik praktis agar tidak terjadi masalah di umat Kristen. Kalau pendetanya saja sudah berpolitik praktis pasti umat terpolarisasi," kata Dedy. (gir/jpnn)
Dedy Muritz Simanjuntak mengecam pihak yang mencatut lembaga MUKI saat pertemuan dengan Anies Baswedan.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano