Defisit APBN 2011 Rp 124,7 Triliun
Selasa, 26 Oktober 2010 – 19:19 WIB
JAKARTA - Pemerintah dan DPR sepakat menaikkan angka defisit pada APBN 2011. Dari rencana semula Rp115,7 triliun atau 1,7 persen terhadap Product Domestic Bruto (PDB), angka defisit dipatok pada angka Rp124,7 triliun atau 1,8 persen terhadap PDB. Kesepakatan defisit ini termasuk dalam asumsi makro RAPBN 2011 yang pada hari ini, Selasa (26/10) telah disetujui untuk disahkan menjadi UU. Adapun asumsi makro APBN 2011 antara lain pertumbuhan ekonomi dipatok 6,4 persen, inflasi 5,3 persen, nilai tukar Rp9.250/USD, tingkat suku bungan acuan SBI 3 bulan 6,5. Selain itu harga minyak Indonesia (ICP) USD80/barel, Product Domestic Bruto (PDB) 7.019,9 dan lifting minyak 970 ribu barel/hari.
"Kita bersyukur asumsi makro sudah disepakati. Meskipun banyak tantangan yang kita hadapi, yang harus tetap kita jaga adalah fiskal APBN kita harus tetap sehat. Karena itu defisit memang tidak bisa lebih lagi dari 1,8 persen. Ini penting untuk terus kita jaga," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo kepada wartawan usai rapat paripurna DPR, Selasa (26/10).
Sementara untuk menutup defisit, akan didanai dengan sumber pembiayaan dalam negeri sebesar Rp125,3 triliun, minus pembiayaan luar negeri sebesar negatif Rp0,6 triliun. Defisit ditutupi dengan pembiayaan non-utang sebesar negatif Rp2,4 triliun dan pembiayaan utang sebesar Rp127 triliun.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah dan DPR sepakat menaikkan angka defisit pada APBN 2011. Dari rencana semula Rp115,7 triliun atau 1,7 persen terhadap Product
BERITA TERKAIT
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Harusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan