Defisit APBN, Gunakan Surplus Anggaran
Rabu, 13 Mei 2009 – 16:02 WIB
JAKARTA—Jumlah defisit anggaran dalam APBN 2009 mengalami kenaikan yang signifikan, dari Rp 51,3 triliun (1,0 persen GDP) menjadi Rp 139,5 triliun (2,5 persen GDP). Untuk membiayai defisit APBN ini, pemerintah akan menggunakan sumber dana dari surplus anggaran (SILPA 2008) sebesar Rp 51,3 triliun.
“Krisis global yang terjadi pada 2008 berimbas pada postur APBN 2009. Meski posisinya masih aman, namun ada defisit anggaran Rp 139,5 triliun. Karenanya pemerintah akan menggunakan SILPA 2008,” kata Menkeu Sri Mulyani saat Raker dengan Komisi XI, Rabu (13/5) sore.
Dengan penggunaan SILPA 2008, pemerintah masih tetap membutuhkan tambahan pembiayaan sebesar Rp 44,5 triliun. “Dalam kondisi pasar yang masih volatile, ada tambahan pinjaman siaga dari Bank Dunia, ADB, dan bilateral Jepang-Australia,” ucap Sri Mulyani.
Langkah lain yang diambil pemerintah adalah menargetkan jumlah utang pemerintah pada posisi Rp 53,9 triliun (nett of issuance) termasuk surat utang domestic, SUN valas, dan sukuk global.
JAKARTA—Jumlah defisit anggaran dalam APBN 2009 mengalami kenaikan yang signifikan, dari Rp 51,3 triliun (1,0 persen GDP) menjadi Rp 139,5
BERITA TERKAIT
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang