Defisit BPS
jpnn.com - Apa boleh buat: Badan Pusat Statistik (BPS) harus mengeluarkan angka ini. Kemarin. Yang secara politik tentu hanya menambah panas tahun politik.
Namun, BPS adalah lembaga data. Yang harus mengumumkan hitam adalah hitam. Putih bukanlah jingga.
Data tidak beragama. Tidak bersuku bangsa. Dan tidak berpartai.
Memang di negara otoriter data sering dijadikan alat politik. Dimainkan. Disembunyikan. Diungkap-ungkapkan.
Data diperlakukan semaunya yang berkuasa. Meski akhirnya ketahuan juga: tidak cocok dengan kenyataan. Atau tidak sesuai dengan yang dirasakan.
Maka kita terima saja data BPS yang diungkapkan kemarin itu sebagai data. Bukan sebagai Kristen di mata orang Islam.
Atau Sunda di mata orang Minang. Atau Partai Republik di mata Partai Demokrat.
Datanya: Tahun 2018 Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan USD 8,7 miliar.
Apa boleh buat: Badan Pusat Statistik (BPS) harus mengeluarkan angka ini. Kemarin. Yang secara politik tentu hanya menambah panas tahun politik.
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Pemberedelan Pameran Lukisan Pernah Bikin Yos Suprapto Kaya Raya, Begini Ceritanya
- Lukisan Aktivis
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal