Defisit Meningkat? Tenang, Masih Aman

”Efek reformasi di sistem fiskal dan moneter hanya satu–dua tahun. Reformasi struktural itu obat sebenarnya. Sudah terbukti di banyak negara,” terang dia.
Menurut Edimon, struktur Indonesia yang terdiri atas berbagai provinsi dengan permasalahan yang berbeda-beda membuat banyak persoalan menjadi lebih kompleks. Karena itu, upaya reformasi harus terus dilakukan secara berkelanjutan.
”Kita harus fokus pada investasi, baik domestik maupun asing. Selain itu, sumber pertumbuhan ekonomi kita adalah bagaimana caranya lebih produktif,” tuturnya.
ADB menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi daripada prediksi IMF atau Bank Dunia. Meski demikian, ADB memprediksi nilai pertumbuhan ekonomi tidak setinggi target pemerintah di APBN, yakni 5,3–5,5 persen.
”Kita tahu, sebagian proyeksi pemerintah belum merefleksikan apa yang terjadi kini. Barangkali perlu disesuaikan karena kondisi sudah berubah,” jelasnya. (dee/c11/noe)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perkuat Ekosistem Keuangan Digital, MODENA Pay & MNC Kapital Jalin Kemitraan Strategis
- Genap 54 Tahun, Askrindo Fokus Perkuat Bisnis dan Transformasi Digital
- Yogyakarta International Airport Jadi Mahakarya Keunggulan Semen SIG
- Kao Indonesia Bersama LIHF dan GIB Menyediakan Akses Air Bersih juga Edukasi PHBS
- Posko Arus Balik Pupuk Kaltim, Bantu Perjalanan Pemudik Kembali ke Perantauan
- BSI Perkuat Inklusi Keuangan Syariah Pelaku UMKM