Defisit Perdagangan Cetak Rekor
Selasa, 04 Desember 2012 – 08:41 WIB
JAKARTA - Alarm kinerja perdagangan internasional Indonesia mulai menyala. Kombinasi melemahnya ekspor dan lonjakan impor berimbas pada melebarnya defisit neraca perdagangan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, sepanjang Oktober 2012 lalu, ekspor memang mengalami penurunan, sebaliknya impor naik signifikan. Akibatnya, defisit neraca perdagangan periode Oktober pun menembus angka USD 1,55 miliar, sedangkan akumulasi neraca perdagangan mencatat defisit USD 516 juta.
Baca Juga:
"Harus diakui, ini defisit terbesar sepanjang sejarah perdagangan Indonesia," ujarnya dalam paparan hasil catatan BPS, Senin (3/12).
Data BPS menunjukkan, nilai ekspor sepanjang Oktober 2012 sebesar USD 15,67 miliar. Angka ini turun 7,61 persen dibanding periode Oktober 2011 yang sebesar USD 16,96 miliar. "Salah satu penyebabnya adalah penurunan harga CPO (crude palm oil)," katanya.
JAKARTA - Alarm kinerja perdagangan internasional Indonesia mulai menyala. Kombinasi melemahnya ekspor dan lonjakan impor berimbas pada melebarnya
BERITA TERKAIT
- Aset TASPEN Capai Rp376,9 Triliun
- Komisi VII DPR Mendukung Bahlil untuk Jadikan Indonesia Lokomotif Ekonomi ASEAN
- Gegara Ajang MotoGP Indonesia 2024, Omzet Pengusaha Lokal Meroket
- Aset MIND ID Tumbuh 57,22 Persen dalam 5 Tahun, Kini Capai Rp 260 Triliun
- Menko Airlangga Bahas Penyelesaian I-EU CEPA dengan Dubes Uni Eropa
- Ekspansi Bisnis, 'DAIKIN Proshop Showroom' ke-38 Hadir di Batam