Defisit Protein Anak Indonesia Capai 80 Persen
Jumat, 25 Januari 2013 – 14:25 WIB
Sedangkan konsumsi telur hanya 87 butir per orang per tahun dan daging ayam hanya tujuh kilogram per orang per tahun. Menurutnya, angka ini cukup timpang dibanding Malaysia yang konsumsi telur 311 dan daging 38,5 kilogram per orang per tahun. "Level Indonesia masih rendah di ASEAN apalagi Eropa," paparnya.
Dia menilai konsumsi gizi yang rendah juga terkait harga dan daya beli rakyat. "(Apalagi) selama ini 70 persen susu kita masih impor," ungkap dia.
Melihat fakta ini, kata Fadli, semua pihak khususnya pemerintah, harus kerja keras meningkatan kualitas gizi nasional. Percepat swasembada susu, telur, dan daging serta batasi kuota impor. "Jika tidak, efeknya buruk sekali. Anak Indonesia rawan cacat mental, degradasi IQ, mudah terserang penyakit menular, produktivitas kurang, dan besarnya resiko kematian," ungkapnya.
Lebih jauh dikatakan Fadli, kondisi ini paradoks, bangsa yang kaya sumber daya pangan, namun kualitas pemenuhan gizinya sangat rendah. Anak-anak Indonesia adalah generasi penerus. "Mereka harus hidup layak gizi agar bangsa ini menjadi bangsa yang sehat dan kuat," katanya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon prihatin atas buruknya kualitas gizi anak Indonesia. Karenanya, Fadli menegaskan Partai Gerindra
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Contraflow Tol Japek Arah Cikampek Diperpanjang
- Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Legenda Musisi & Penyanyi 1960
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hasto Tersangka, Ketua KPK Mengeklaim Punya Alat Buktinya
- Menteri Imipas Agus Andrianto Bertekad Sikat Pungli-Penyelundupan Narkoba di Lapas