Defisit, Stop Ekspor Gas
Kamis, 09 Juni 2011 – 13:28 WIB

Defisit, Stop Ekspor Gas
Baca Juga:
Lantaran defisit gas inilah, satu per satu industri dalam negeri tumbang karena tak tersedianya gas. Sedangkan negara lain justru menikmati gas dari Indonesia bahkan dengan harga murah. Qoyum mengatakan, ekspor gas ke China saja hanya USD 4 per meter kaki kubik (MMBTU). "Padahal industri dalam negeri berani membeli dengan harga USD 7 per MMBTU," ucapnya.
Pemerintah, lanjut Qoyum, harus bisa bersikap tegas terhadap kontrak-kontrak jangka panjang untuk ekspor gas. Bagi yang kontraknya masih berlaku, dihargai. Namun, yang sudah habis kontraknya, tak usah diperpanjang lagi. (lum)
JAKARTA - Pemerintah ditantang untuk berani menghentikan ekspor gas karena dinilai tak menguntungkan, bahkan sebaliknya lebih banyak merugikan negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang