Defisit Terburuk Dalam Sejarah Indonesia
Impor BBM Jadi Penyebab Utama
Sabtu, 02 Februari 2013 – 09:11 WIB

Defisit Terburuk Dalam Sejarah Indonesia
Jika dicermati, biang kerok atas defisit neraca perdagangan memang disebabkan oleh sektor migas, khususnya perdagangan hasil minyak atau bahan bakar minyak (BBM). Sepanjang 2012, nilai ekspor hasil minyak Indonesia hanya sebesar USD 4,15 miliar, sedangkan impornya membengkak hingga USD 28,68 miliar. Artinya, defisit perdagangan hasil minyak mencapai USD 24,53 miliar.
Baca Juga:
"Penyebabnya jelas, konsumsi BBM kita sangat tinggi, sedangkan produksi BBM di dalam negeri kurang, jadi harus impor besar-besaran untuk mencukupi kebutuhan," jelasnya.
Satu hal positif lain yang masih bisa dilihat dari kinerja impor adalah kenaikan signifikan yang terjadi pada impor golongan barang modal dan bahan baku/penolong, sedangkan barang konsumsi hanya naik 0,17 persen. "Ini artinya, kenaikan impor lebih mengarah pada kegiatan produktif," ucapnya.
Bagaimana dengan kinerja perdagangan internasional di 2013? Menurut Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, secara global, kondisi perekonomian tidak akan mengalami banyak perubahan. Karena itu, demand atau permintaan pasar internasional diproyeksi masih lemah, sehingga harga komoditas pun belum akan membaik signifikan. Di sisi lain, konsumsi domestik masih akan tinggi, sehingga impor pun diproyeksi akan naik. "Artinya, neraca dagang kita masih terancam defisit tahun ini," ujarnya.
JAKARTA - Alarm bahaya sektor perdagangan internasional mulai menyala. Lonjakan impor dan susutnya ekspor menorehkan catatan defisit perdagangan
BERITA TERKAIT
- Peluncuran Happy Kijang Menandai Gerakan Menuju Indonesia Bersih, Sehat
- Perkuat Manajemen, GNI Pastikan Operasional Berjalan Normal
- Artajasa Bersama Pelaku Sistem Pembayaran Berkomitmen Perluas Ekosistem Ekonomi Digital Nasional
- PT EDOT Siap Ekspansi ke Pasar Global, Tekankan Pentingnya Inovasi Produk
- Gelar Seminar, PTPN Bahas Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045
- Bank Mandiri Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif lewat Respectful Workplace Policy