Defisit Transaksi Berjalan Tetap Berada di Bawah Tekanan
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui cukup sulit memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) hingga berada di bawah tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Bahkan, pihaknya memperkirakan CAD pada kuartal ketiga ini lebih buruk daripada triwulan sebelumnya.
CAD pada triwulan kedua 2018 sendiri mencapai tiga persen dari PDB atau USD 8 miliar.
’’Hingga akhir tahun, CAD diproyeksikan tetap berada di bawah tekanan,’’ kata Perry akhir pekan kemarin.
Sementara itu, Direktur Penelitian CORE Indonesia Piter Abdullah menuturkan, proyeksi CAD tahun ini bahkan bisa menembus tiga persen PDB.
’’Sekalipun neraca perdagangan September ini surplus yang cukup di luar dugaan, masih sangat sulit mengharapkan adanya perbaikan CAD yang signifikan sampai akhir tahun,’’ ujar Piter.
Piter menjelaskan, umumnya setiap tahun yang mampu menutup besarnya defisit CAD adalah surplus neraca perdagangan barang dan neraca pendapatan sekunder. T
ahun ini kinerja neraca perdagangan barang tidak seperti biasanya karena terus-menerus defisit dipicu besarnya impor migas.
Perry Warjiyo mengakui cukup sulit memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) hingga berada di bawah tiga persen
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- BI Melaporkan Utang Indonesia Menurun, Berikut Perinciannya