Deformasi Gunung Merapi Cenderung ke Arah Magelang
“Untuk visual guguran, kalau berdasarkan data yang ada, dominan kalau yang ke arah Pos Jrakah itu, saya baru menyaksikan dua kali terjadi. Jadi dominannya kelihatannya banyak ke arah barat, terpantau dari Pos Babadan,” ujarnya.
Guguran terjadi karena adanya aktivitas dari dalam yang dimungkinkan proses magma. Hal ini sehubungan dengan jumlah gempa yang meningkat.
Kondisi ini dipicu adanya aktivitas dari dalam magma, sehingga terjadi dorongan atau getaran dari dalam.
“Hal ini mengakibatkan material atau lava lama di dinding luar yang kondisinya lapuk gugur atau longsor,” ujarnya.
Hasil pemantauan aktivitas kegempaan selama enam jam, dari pukul 06.00 sampai 12.00 kemarin, terjadi enam kali guguran.
Kemudian jumlah embusan empat kali, hybrid atau fase banyak terjadi 81 kali, dan gempa vulkanik dangkal sepuluh kali.
Saat ini Gunung Merapi berstatus siaga yang ditetapkan sejak 5 November lalu. (wid/bun/ria/radarsolo)
Pengukuran deformasi terus dilakukan dari sejumlah tempat di sekeliling Gunung Merapi.
Redaktur & Reporter : Adek
- Diduga Tidak Netral di Pilkada Boyolali, Kades Tegalgiri Dilaporkan ke Bawaslu
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Prabowo Meninggalkan Akmil, Rangkaian Retret Kabinet Merah Putih Selesai
- Hari Pertama Retreat di Akmil, Bahlil Kewalahan Bangun Pagi
- Baju Loreng
- Tegak Lurus