Dekap Alquran saat Kecelakaan Maut, Dayat Selamat
Namun, Dayat terus memaksa. “Tapi Dayat terus punya jawaban. Berangkat sore supaya bisa makan sahur di rumah Kemiri,” katanya.
Ibu dua orang anak itu semakin was-was karena sudah punya firasat buruk, namun anaknya tetap berangkat. Karenanya, Sunarsih memina Dayat membawa pulang Alquran yang dibawa dari kampung halamannya.
Selama perjalanan, Hidayat memeluk Alquran sesuai permintaan ibunya. Saat tertidur di dalam Isuzu Elf pun Dayat terus memeluk Alquran.
Dia duduk di barisan kursi paling belakang. Sampai akhirnya mobil yang ditumpangi 13 orang itu tabrakan dengan truk pengangkut semen.
Alquran pun terlepas dari dekapan Dayat. Dia dievakuasi keluar mobil oleh orang-orang yang menolongnya.
Beberapa jam kemudian, Dayat sudah ikut menyalati jenazah rekannya, Suwari yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu. Dayat memang sudah bisa bercerita, tapi tidak begitu lancar.
Dia mengaku memaksa ikut rombongan mobil yang menuju Jember itu karena ongkosnya lebih murah. Selain itu, mobil yang disopiri Subagiyo itu juga lebih praktis karena menjemput dan mengantar penumpangnya hingga rumah rumah. Modelnya persis sistem travel.
Setiap penumpang dipungut ongkos Rp 130 ribu. Satu mobil ada 11 penumpang ditambah seorang sopir dan sopir cadangan.
Kecelakaan maut di jalan raya kawasan Hutan Panginuman, Gilimanuk, Bali pada Sabtu malam lalu (17/6) menyisakan beragam kisah. Salah satunya adalah
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Usai Bercerai dari Andrew Andika, Tengku Dewi Bakal Menetap di Bali?
- Sejumlah Tokoh Nasional Bakal Hadir di HUT Ke-18 Hanura
- Tegas! Kawendra Desak Bos Semen Singa Merah Bertanggung Jawab kepada Masyarakat Jember
- The Apurva Kempinski Bali Rayakan Inklusivitas Melalui Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries
- Rayakan Pergantian Tahun, EOG Buka Anak Usaha Baru di Indonesia