Dekati Islam, Obama Datangi Negara Muslim Terbesar
Diplomasi Mendengar Gantikan Cara Mendikte
Rabu, 28 Januari 2009 – 00:50 WIB

PERTAMA: Gambar dari TV Al-Arabiya ini menampilkan Barack Obama yang untuk pertama kalinya sejak menjadi Presiden diwawancarai oleh stasiun televisi Arab di Washington, kemarin. Dalam wawancara tersebut Obama menegaskan bahwa AS bukanlah musuh Arab dan berjanji untuk melakukan pendekatan yang berbeda terhadap dunia Islam Foto: AP Photo/Al-Arabiya
WASHINGTON DC – Janji Presiden AS Barack Obama dalam pidato inaugurasi untuk mengupayakan cara baru berhubungan dengan dunia muslim akan diwujudkan. Dalam wawancara televisi resmi pertamanya sejak dilantik, Obama mengatakan, dalam waktu tak lama, dia akan berkunjung ke negara-negara berpenduduk muslim yang besar. Perjalanannya ke negara-negara berpenduduk muslim besar, lanjut Obama, akan meyakinkan dirinya tentang pentingnya berbagi harapan yang sama. ’’Tugas saya untuk dunia muslim adalah mengomunikasikan bahwa orang-orang Amerika bukanlah musuh muslim. Kadangkala kami salah karena kami sendiri tidak sempurna,’’ katanya.
Meski tidak menyebut langsung nama negara itu, dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Al Arabiya tersebut, Obama mengatakan, dirinya beberapa saat silam pernah tinggal di Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar.
Baca Juga:
Wawancara Obama kemarin ditayangkan bersamaan dengan terbangnya utusannya untuk Timur Tengah, George Mitchell, ke kawasan Timur Tengah. Obama mengatakan, dia telah memerintah Mitchell agar memulai kunjungannya dengan mendengar. ’’Terlalu sering Amerika Serikat memulai dengan mendikte. Saatnya kami mendengar dulu apa yang mereka inginkan,” ujarnya.
Baca Juga:
Mitchell akan berkunjung ke Mesir, Israel, Tepi Barat, dan Arab Saudi. Terkait masalah Iran, Obama mengulangi bahwa Amerika akan mengulurkan tangan persahabatan kepada Iran jika Teheran ’’melepaskan kepalan tangan”. ’’Seperti saya katakan dalam pidato pelantikan saya, jika negara-negara seperti Iran bersedia melepaskan kepalan tangan, mereka akan mendapati tangan kami terulur,’’ katanya. ’’Sangat penting bagi kami untuk memastikan kami menggunakan semua alat kekuasaan Amerika Serikat, termasuk diplomasi, dalam hubungannya dengan Iran,’’ lanjutnya.
WASHINGTON DC – Janji Presiden AS Barack Obama dalam pidato inaugurasi untuk mengupayakan cara baru berhubungan dengan dunia muslim akan diwujudkan.
BERITA TERKAIT
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal
- Aksi Pro-Palestina Diwarnai Ujaran 'Zionis Babi' & Salut ala NAZI, Pedemo Diciduk Polisi
- Kecam Trump, PM Spanyol: Tak Ada Real Estat Bisa Menutupi Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Gaza