Dekati Pencoblosan, Jokowi-JK Gencar Diserang Lewat Hasil Survei

Dekati Pencoblosan, Jokowi-JK Gencar Diserang Lewat Hasil Survei
Dekati Pencoblosan, Jokowi-JK Gencar Diserang Lewat Hasil Survei

jpnn.com - JAKARTA - Serangan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dianggap makin gencar. Fitnah tersebut kini tidak saja berbentuk kalimat verbal di media sosial dan portal-portal berita, namun sudah meluas melalui survei.

Hasil survei tersebut dinilai abal-abal dengan data yang meragukan, baik menyangkut metode, maupun hasil akhirnya.

Pengamat Media dan Pakar Komunikasi Politik Prof Dr Erman Anom mengungkap hal di atas, menyusul banyaknya lembaga survei yang tiba-tiba muncul dan mendiskreditkan Jokowi-Kalla, dengan memunculkan data elektabilitas Jokowi-JK kalah dengan pasangan Prabowo-Hatta.

Situasi seperti ini, menurut Erman Anom, salah satu cara yang cukup ampuh untuk mempengaruhi opini publik adalah dengan menyebarluaskan hasil survei.

"Maka saya bisa pahami jika salah satu tv swasta yang tersirat mendukung Prabowo-Hatta, terus menerus menayangkan hasil survei yang dibuat lembaga-lembaga yang belum dikenal secara luas di dunia politik, khususnya para peneliti," kata Anom kepada wartawan di Jakarta, Senin (7/7).

Anom mendapat firasat, salah satu pasangan capres panik dengan survei yang dilakukan lembaga kredibel yang hasilnya selalu menempatkan pasangan Jokowi-JK berada di posisi teratas. Terlebih lagi, selisih suaranya cukup signifikan, dengan pasangan Prabowo-Hatta.

"Maka saya bisa pahami jika mereka mempublikasikan survei Gallup palsu," ujar Dosen Universitas Esa Unggul ini.

Seharusnya, menurut dia, sebuah survei dijalankan untuk memprediksi seberapa tinggi perolehan suara partai atau perorangan.
Survei secara tegas mensyaratkan ada pelaku independen. Ini dimaksudkan agar hasil survei tidak memiliki tendensi tertentu.

JAKARTA - Serangan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dianggap makin gencar. Fitnah tersebut kini tidak saja berbentuk kalimat verbal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News