Dekati Penggemar, Tunda 'Home-Away'

Seperti Tren F1, NBL Indonesia Syaratkan Venue di Tengah Kota

Dekati Penggemar, Tunda 'Home-Away'
NBL - Legenda NBA Sam Perkins (kiri), Ketua Umum PB Perbasi Noviantika Nasution, Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda, Ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia Bella Erwin Harahap, serta Legenda WNBA Sue Wick, saat acara Launching NBL di Hotel Four Seasons, Jakarta. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.
"Jadi, bagaimana mau menerapkan sistem home and away? Mana yang kandang, mana yang tandang?" ucap Azrul. "Jika sistem itu dipaksakan, tiga tim yang benar-benar bermarkas di luar Jakarta akan menanggung biaya yang jauh lebih besar," tandasnya.

Karena itulah, DBL Indonesia selaku penyelenggara IBL sangat mantap untuk memilih sistem home tournament. Tidak hanya mengunjungi kota-kota yang menjadi markas salah satu tim peserta, NBL juga akan mengunjungi dua kota yang punya basis fans basket besar. Dua kota itu adalah Solo dan Denpasar.

Solo (Sritex Arena) dan Denpasar (GOR Purna Krida Kerobokan) akan menjadi tuan rumah seri III dan IV. NBL sendiri akan mulai menyapa para fans mulai 7 Juli, saat laga pre-season diselenggarakan di GOR Bimasakti Malang.

"Dengan keliling ke berbagai kota, justru brand NBL dan klub-klubnya yang menyebar. Kita yang mendekatkan diri ke penggemar di berbagai region di Indonesia," tandas Azrul lagi.

SURABAYA - Nama baru, semangat baru, regulasi baru. Itulah yang terjadi di National Basketball League (NBL) Indonesia yang sebelumnya bernama Indonesian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News