Dekati Penggemar, Tunda 'Home-Away'

Seperti Tren F1, NBL Indonesia Syaratkan Venue di Tengah Kota

Dekati Penggemar, Tunda 'Home-Away'
NBL - Legenda NBA Sam Perkins (kiri), Ketua Umum PB Perbasi Noviantika Nasution, Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda, Ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia Bella Erwin Harahap, serta Legenda WNBA Sue Wick, saat acara Launching NBL di Hotel Four Seasons, Jakarta. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.
Seri I rencananya akan diselenggarakan pada 16-24 Oktober, di DBL Arena Surabaya. Berikutnya, seri II digelar di GOR C-Tra Arena Bandung, pada 20-28 November. Jakarta akan mendapatkan jatah seri pamungkas yaitu seri V, di Hall A Senayan, pada 5-13 Februari 2011.

Sementara, Championship Series yang berformat sistem gugur, akan diselenggarakan di DBL Arena Surabaya pada 7-12 Maret 2011. Delapan tim terbaik lolos ke seri bergengsi tersebut.

DBL Indonesia juga menerapkan kriteria penting untuk gedung pertandingan. Yaitu harus di tengah kota. Tujuannya adalah untuk memudahkan penggemar menyaksikan pertandingan.

Kebijakan itu mirip dengan tren yang saat ini terjadi di ajang balap paling bergengsi di dunia, Formula 1. Lomba di sirkuit jalan raya atau sirkuit non-permanen yang ada di tengah kota lebih disukai. Grand Prix Malaysia di Sirkuit Sepang, semakin sepi saat Singapura menyelenggarakan balapan jalanan di kawasan Marina Bay. Selain Singapura, balapan F1 di tengah kota lainnya adalah di Monaco, Australia dan Valencia, yang sama-sama hebat dalam urusan mendatangkan penonton. (dra/ang)

SURABAYA - Nama baru, semangat baru, regulasi baru. Itulah yang terjadi di National Basketball League (NBL) Indonesia yang sebelumnya bernama Indonesian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News