Dekati Taliban, China Pengin Miliki Bekas Pangkalan Militer Amerika?
Kamis, 09 September 2021 – 00:17 WIB
"Kami selalu menghormati kedaulatan, independensi dan integritas wilayah Afghanistan serta mendukung rakyat Afghanistan bebas memilih model pembangunan yang sesuai dengan situasi di sana," ujarnya.
Dalam konferensi pers di Kabul, Senin (6/9), juru bicara Taliban Zaibullah Mujahid menyatakan telah mengundang China, Pakistan, Rusia, Turki, dan Qatar dalam pengumuman formasi baru pemerintahan Afghanistan.
"Perang telah berakhir dan kami berharap situasi di Afghanistan stabil," ujarnya beberapa saat setelah pasukannya berhasil menguasai Lembah Panjshir.
Namun, Wang Wenbin belum memberikan jawaban atas telah diterima atau tidaknya undangan dari Taliban itu.
China dan pasukan gerilyawan Taliban dikabarkan sedang membahas masalah pengambilalihan tersebut.
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun